NAMAPROGRAM
Gagasan Mendirikan Balai Adat Budaya Karo
LATAR BELAKANG DAN
ASAR PEMIKIRAN
Awal suatu gagasan
tercipta dari berbagai inspirasi, renungan, penggagas pada suatu ketika membaca
berbagai tulisan tentang budaya karo berdiskusi dengan berbagai pihak hasilnya
adalah perenungan tentang makna budaya secara luas baik hari ini, kemarin dan esok
akan dicari dandibutuhkan oleh penganut budaya tersebut (orang karo). Akhirnya
bacaan dari berbagai sumber, hasil diskusi, tulisan, pilahan dan kumpulan
berbagai data dan informasi tersebut disusun dan ditulis sedemikian rupa maka
terwujudlah sebuah buku yang bernama "DINAMIKA
ORANG KARO BUDAYA DAN MODELISME" didirikan Balai Adat Budaya Karo.
Lalu gagasan ini
didiskusikan oleh penggagas dengan para pemerhati dan pemerduli adat budaya
karo melalui pertemuan pada tanggal 07 Juni 2009 di Jambur Pemere, tanggal 12
September 2009 Di Jambur Tamsaka,- tanggal 27 September 2009 di Jambur
Halilintar. Akhirnya melalui musyawarah dan mufakat pada pertemuan tersebut
disepakati perlu dan mendesaknya didirikan Balai Adat Budaya Karo Indonesia dan
pada tanggal 09 September 2009 di Medan telahlahir Balai Adat Budaya Karo
Indonesia.
Tugas fungsi dan
pokok Balai Adat Budaya Karo Indonesia adalah menggunakan survey dan riset
melalui komunikasi, konsultasi dan apresiasi budaya yang mencakup :sejarah, bahasa, seni, arsitektur, dan kuliner dari berbagai kekayaan budaya
karo. Kegiatan rutin Balai Adat Budaya Karo Indonesia akan diadakan dialog dan
pelatihan ceramah-ceramah adat dan budaya, peragaan kuliner, yang dalam hal ini
disamping diadakan perlombaan dan sayembara semuakegiatan
akan bermuara kepada penerbitan buku.
Oleh karena itu agar Balai Adat Budaya Karo Indonesia dapat
berjalan dibutuhkan pendanaan dari Dewan Penyantun yaitu Dana Tahunan
(Sumbangan dana tiap tahun) dari orang karo yang terpanggil dan memiliki
komitmen. Serta bantuan pemerintah dan usaha lainnya
oleh balai adat.Maka disini kami harapkan keterpanggilan orang karo menjadi
Dewan penyantun.
Agar komunikasi,
konsultasi dan apresiasi budaya serta dialog, pelatihan, peragaan,sayembara,
perlombaan, dan penulisan-penulisan sesuai rencanadibutuhkan pendanaan yangcukup. Oleh karena itu Dewan Penyantun akan fleksibel dan berubah
setiap tahun sesuai komitaien para Dewan Penyantun.
Tugas pokok Dewan Pakar adalah membuat tulisan tentang seiarah,
bahasa.Sentarsitektur dan kuliner dan meniadi narasumber pada setiap dialog,
ceramah adat budava serta membuat acuan-acuan adat sepaniang
dibutuhkan iuga menjadi instruktur padapelatihan- pelatihan.Terakhir para dewan
pakar diharapkan menjadi tempat pur-pur sage (fungsi
arbritasi), oleh karena itu para dewan pakar juga fleksibel dan dievaluasi
berdasarkan tulisan dan keterampilan mereka di dalam budaya secara luas.
Secretariat Jendral vang dibantu oleh biro-biro tngas pokok utamanva adalah melayani administrasi, mengelola keuangan dan meniadi pelaksana
dan coordinator kegiatan Balai Adat Budava Karo Indonesia.Bersama koordinator
Provinsi dan Kab/Karo.
Koordinator Kab/Kota. Kecamatan, Kelurahan, Desa
fungsinva adalah mengkomodirdata dan informasi tentang
budaya karo secara luas dari masyarakat pendukung pecinta budaya
tersebut serta menyampaikan kegiatan-kegiatan Balai Adat
Budaya Karo Indonesia kepada masyarakat karo. Oleh karena itu Koordinator
Kab/Kota, Kec. Kalurahan/Desa akan bertambah terus sesuai dinamikanya.
0 komentar:
Posting Komentar